Rabu, 07 Desember 2011
Orang-orang teladan
"Sekarang itu ngelamar kerja kalo gak pakek ijazah itu sulit dapet kerja, apalagi kalao kamu tidak kuliah maka bisa di jamin masa depanmu akan suram nak" Kata-kata itu pernah terlontar kesaya. Karena saya waktu itu memaksa untuk menjadi seorang perantauan. itu hanya sepenggal kisah lalu saya.
Ini ada beberapa orang-orang yang saya jadikan teladan hidup di dunia ini. Dan mereka menunjukan apa yang saya tekatkan selama ini.
1. Andy F. Noya
Pembawa acara "K!ck Andy" di Metro Tv ini sebenarnya adalah orang teknik. Sejak lulus SD Sang Timur di Malang, Jawa Timur, pria kelahiran Surabaya ini sekolah di Sekolah Teknik Jayapura lalu melanjutkan ke STM Jayapura. “Tetapi sejak kecil saya merasa jatuh cinta pada dunia tulis menulis. Kemampuan menggambar kartun dan karikatur semakin membuat saya memilih dunia tulis menulis sebagai jalan hidup saya,” tutur Andy. Hebat juga Om Andy ini ea.
2. Abdullah Gymnastiar
A'a Gym begitulah sapaan dari seorang Kyai dan seorang pengusaha yang sukses nan kaya raya ini. Kyai yang sempat santer namanya karena kasus poligaminya ini sangat memotivasi saya dalam bidang keagamaan. Karena tanpa ijazah sudah bisa menjadi pengusaha sukses.
3. Adam Malik
Putra Indonesia ini adalah mantan Menteri Indonesia pada beberapa departemen, Antara lain ia pernah menjabat Menjadi Menteri Luar Negeri. Beliau juga pernah menjadi wakil Presiden ketiga.
Yang membuat saya termotivasi dengan beliau adalah beliau tidak mengenyam bangku sekolah. Dan pernah dikabarkan menjadi agen CIA.
3. M. H. Ainun Najib
Seorang pengembara ilmu di luar sekolah formal, Hanya tiga bulan kuliah Pendidikan formalnya hanya berakhir di Semester 1 Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM). Dan sebelumnya beliau pernah di usir dari Pondok Modern Gontor Ponorogo karena melakukan ‘demo’ melawan pemerintah pada pertengahan tahun ketiga studinya kemudian pindah ke Yogya dan tamat SMA Muhammadiyah I. Selebihnya Beliau jadi pengembara ilmu di luar sekolah hingga dia bisa jadi manusia dengan bermacam sebutan (multifungsi).
4. Ajip Rosidi
Nnah tokoh ini yang membuat saya sangat termotivasi yang terkenal dengan gagasannya " Hidup tanpa ijazah". Beliau menolak ikut ujian akhir SMA karena waktu itu beredar kabar bocornya soal-soal ujian. Beliau berkesimpulan bahwa banyak orang menggantungkan hidupnya kepada ijazah. “Saya tidak jadi ikut ujian, karena ingin membuktikan bisa hidup tanpa ijazah”. Dan itu dibuktikan dengan terus menulis, membaca dan menabung buku sampai ribuan jumlahnya. Walhasil sampai pensiun sebagai guru besar tamu di Jepang, Beliau yang tidak punya ijazah SMA , pada usia 29 th diangkat sebagai dosen luar biasa Fakultas Sastra Univ. Padjadjaran. Lalu jadi Direktur Penerbit Dunia Pustaka Jaya, Ketua Ikapi Pusat, Ketua DKJ dan akhirnya pada usia 43 tahun menjadi profesor tamu di Jepang sampai pensiun.
5. Andrie Wongso.
Anak ke 2 dari 3 bersaudara ini terlahir dari sebuah keluarga miskin di kota Malang. Di usia 11 th (kelas 6 SD), terpaksa harus berhenti bersekolah karena sekolah mandarin tempat andrie kecil bersekolah ditutup. Maka SDTT, Sekolah Dasar Tidak Tamat, adalah gelar yang disandangnya saat ini. Masa kecil hingga remajanya pun kemudian dilalui dengan membantu orang tuanya membuat dan berkeliling berjualan kue ke toko-toko dan pasar.
"Terserah orang memandang rendah kemampuan kita. Yang penting! Kita tidak memandang rendah diri sendiri. Jadikan semua itu sebagai cambuk. Buktikan pada mereka! Bahwa kita mampu! kita bisa!" itulah kata-kata penyemangat yang paling saya ingat.
6. Bob Sadino
Bob Sadino lahir dari sebuah keluarga yang hidup berkecukupan. Ia adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Sewaktu orang tuanya meninggal, Bob yang ketika itu berumur 19 th mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan. Bob kemudian menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling dunia dan tidak melanjutkan kuliah. Dalam perjalanannya itu, ia singgah di Belanda dan menetap selama kurang lebih 9 tahun. Di sana, ia bekerja di Djakarta Lylod di kota Amsterdam dan juga di Hamburg, Jerman. Ketika tinggal di Belanda itu, Bob bertemu dengan pasangan hidupnya, Soelami Soejoed. Pada th 1967, Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Ia membawa serta 2 Mercedes miliknya, buatan tahun 1960-an. Salah satunya ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan sementara yang lain tetap ia simpan. Setelah beberapa lama tinggal dan hidup di Indonesia, Bob memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena ia memiliki tekad untuk bekerja secara mandiri.
Nnnah sekian dulu ya gan.
semoga agan-agan bisa termotifasi atas postingan sederhana ini.
Ini ada beberapa orang-orang yang saya jadikan teladan hidup di dunia ini. Dan mereka menunjukan apa yang saya tekatkan selama ini.
1. Andy F. Noya
Pembawa acara "K!ck Andy" di Metro Tv ini sebenarnya adalah orang teknik. Sejak lulus SD Sang Timur di Malang, Jawa Timur, pria kelahiran Surabaya ini sekolah di Sekolah Teknik Jayapura lalu melanjutkan ke STM Jayapura. “Tetapi sejak kecil saya merasa jatuh cinta pada dunia tulis menulis. Kemampuan menggambar kartun dan karikatur semakin membuat saya memilih dunia tulis menulis sebagai jalan hidup saya,” tutur Andy. Hebat juga Om Andy ini ea.
2. Abdullah Gymnastiar
A'a Gym begitulah sapaan dari seorang Kyai dan seorang pengusaha yang sukses nan kaya raya ini. Kyai yang sempat santer namanya karena kasus poligaminya ini sangat memotivasi saya dalam bidang keagamaan. Karena tanpa ijazah sudah bisa menjadi pengusaha sukses.
3. Adam Malik
Putra Indonesia ini adalah mantan Menteri Indonesia pada beberapa departemen, Antara lain ia pernah menjabat Menjadi Menteri Luar Negeri. Beliau juga pernah menjadi wakil Presiden ketiga.
Yang membuat saya termotivasi dengan beliau adalah beliau tidak mengenyam bangku sekolah. Dan pernah dikabarkan menjadi agen CIA.
3. M. H. Ainun Najib
Seorang pengembara ilmu di luar sekolah formal, Hanya tiga bulan kuliah Pendidikan formalnya hanya berakhir di Semester 1 Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM). Dan sebelumnya beliau pernah di usir dari Pondok Modern Gontor Ponorogo karena melakukan ‘demo’ melawan pemerintah pada pertengahan tahun ketiga studinya kemudian pindah ke Yogya dan tamat SMA Muhammadiyah I. Selebihnya Beliau jadi pengembara ilmu di luar sekolah hingga dia bisa jadi manusia dengan bermacam sebutan (multifungsi).
4. Ajip Rosidi
Nnah tokoh ini yang membuat saya sangat termotivasi yang terkenal dengan gagasannya " Hidup tanpa ijazah". Beliau menolak ikut ujian akhir SMA karena waktu itu beredar kabar bocornya soal-soal ujian. Beliau berkesimpulan bahwa banyak orang menggantungkan hidupnya kepada ijazah. “Saya tidak jadi ikut ujian, karena ingin membuktikan bisa hidup tanpa ijazah”. Dan itu dibuktikan dengan terus menulis, membaca dan menabung buku sampai ribuan jumlahnya. Walhasil sampai pensiun sebagai guru besar tamu di Jepang, Beliau yang tidak punya ijazah SMA , pada usia 29 th diangkat sebagai dosen luar biasa Fakultas Sastra Univ. Padjadjaran. Lalu jadi Direktur Penerbit Dunia Pustaka Jaya, Ketua Ikapi Pusat, Ketua DKJ dan akhirnya pada usia 43 tahun menjadi profesor tamu di Jepang sampai pensiun.
5. Andrie Wongso.
Anak ke 2 dari 3 bersaudara ini terlahir dari sebuah keluarga miskin di kota Malang. Di usia 11 th (kelas 6 SD), terpaksa harus berhenti bersekolah karena sekolah mandarin tempat andrie kecil bersekolah ditutup. Maka SDTT, Sekolah Dasar Tidak Tamat, adalah gelar yang disandangnya saat ini. Masa kecil hingga remajanya pun kemudian dilalui dengan membantu orang tuanya membuat dan berkeliling berjualan kue ke toko-toko dan pasar.
"Terserah orang memandang rendah kemampuan kita. Yang penting! Kita tidak memandang rendah diri sendiri. Jadikan semua itu sebagai cambuk. Buktikan pada mereka! Bahwa kita mampu! kita bisa!" itulah kata-kata penyemangat yang paling saya ingat.
6. Bob Sadino
Bob Sadino lahir dari sebuah keluarga yang hidup berkecukupan. Ia adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Sewaktu orang tuanya meninggal, Bob yang ketika itu berumur 19 th mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan. Bob kemudian menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling dunia dan tidak melanjutkan kuliah. Dalam perjalanannya itu, ia singgah di Belanda dan menetap selama kurang lebih 9 tahun. Di sana, ia bekerja di Djakarta Lylod di kota Amsterdam dan juga di Hamburg, Jerman. Ketika tinggal di Belanda itu, Bob bertemu dengan pasangan hidupnya, Soelami Soejoed. Pada th 1967, Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Ia membawa serta 2 Mercedes miliknya, buatan tahun 1960-an. Salah satunya ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan sementara yang lain tetap ia simpan. Setelah beberapa lama tinggal dan hidup di Indonesia, Bob memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena ia memiliki tekad untuk bekerja secara mandiri.
Nnnah sekian dulu ya gan.
semoga agan-agan bisa termotifasi atas postingan sederhana ini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar