Rabu, 30 November 2011
Pelangi Senja
Pelangi seakan kelabu karenamu. Mungkin itulah kata yang pas untukmu. Berawal dari pertemua kecil dirumah seorang temanku, ku bertemu denganmu, ku mengenalmu, dan tak bagaimana ceritanya aku mencintaimu. Setahun tak terasa aku memendam rasa cinta itu dan aku merasa seperti pecundang yang tak berani mengungkapkan kata "I LOVE YOU" kepadamu. Tapi percayalah aku sangat mencintamu.
Dikala senja tiba aku termenung, aku berfikir tentang rasa yang telah membuatku gila, membuatku linglung, setiap hari hanya kamu saja yang ada di benakku. Pernahku berfikir untuk melupakanmu, tapi na'as parasmu tak sebanding dengan usahaku untuk melupakanmu.
Wahai pelangi senja yang kelabu, tertetes air mataku karenamu, semua warnamu terkalahkan oleh wanita itu. Wahai pelangi senja yang indah, tapi tak cukup indah bila ada kamu disampingku. Aku terpaku karena mengetahui sekarang kamu telah pergi, tapi aku percaya dunia ini tak seluas hasratku untuk memilikimu.
Oh pelangi senja bersinarlah kembali untuk menghiburku, tapi apakah jika cinta mati aku juga harus mati wahai pelangi senja. Jawablah!, aku gila, aku terlena, Oh Pencipta Pelangi kenapa Engkau menciptakan mahluk yang sedemikian indah.
Jika ia baik bagiku maka hamba mohon Halalkanlah ia, bila ia buruk bagi hamba maka berikanlah Keiklashan untuk merelakannya Wahai Tuhanku. Oh pelangi senja dengarlah rintihan hati ini.
Dikala senja tiba aku termenung, aku berfikir tentang rasa yang telah membuatku gila, membuatku linglung, setiap hari hanya kamu saja yang ada di benakku. Pernahku berfikir untuk melupakanmu, tapi na'as parasmu tak sebanding dengan usahaku untuk melupakanmu.
Wahai pelangi senja yang kelabu, tertetes air mataku karenamu, semua warnamu terkalahkan oleh wanita itu. Wahai pelangi senja yang indah, tapi tak cukup indah bila ada kamu disampingku. Aku terpaku karena mengetahui sekarang kamu telah pergi, tapi aku percaya dunia ini tak seluas hasratku untuk memilikimu.
Oh pelangi senja bersinarlah kembali untuk menghiburku, tapi apakah jika cinta mati aku juga harus mati wahai pelangi senja. Jawablah!, aku gila, aku terlena, Oh Pencipta Pelangi kenapa Engkau menciptakan mahluk yang sedemikian indah.
Jika ia baik bagiku maka hamba mohon Halalkanlah ia, bila ia buruk bagi hamba maka berikanlah Keiklashan untuk merelakannya Wahai Tuhanku. Oh pelangi senja dengarlah rintihan hati ini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
apik tenan
gila.
keren banget puisinya sob
Posting Komentar