Ads 468x60px

Labels

Consectetuer

mr. T A KJ2DU comunitiarek kj2 ukehack juniorlove javadraggermr. T A KJ2mr. T A KJ2mr. T A KJ2mr. T A KJ2mr. T A KJ2mr. T A KJ2mr. T A KJ2mr. T A KJ2mr. T A KJ2mr. T A KJ2mr. T A KJ2mr. T A KJ2mr. T A KJ2mr. T A KJ2mr. T A KJ2

Popular

Blogroll

Recent Posts

Featured Video

Download

BTricks

BThemes

This is default featured slide 1 title

Easy to customize it, from your blogger dashboard, not needed to know the codes etc. Video tutorial is available, also a support forum which will help to install template correctly.

This is default featured slide 2 title

Easy to customize it, from your blogger dashboard, not needed to know the codes etc. Video tutorial is available, also a support forum which will help to install template correctly.

This is default featured slide 3 title

Easy to customize it, from your blogger dashboard, not needed to know the codes etc. Video tutorial is available, also a support forum which will help to install template correctly.

This is default featured slide 4 title

Easy to customize it, from your blogger dashboard, not needed to know the codes etc. Video tutorial is available, also a support forum which will help to install template correctly.

This is default featured slide 5 title

Easy to customize it, from your blogger dashboard, not needed to know the codes etc. Video tutorial is available, also a support forum which will help to install template correctly.

Comments

Rabu, 26 Mei 2010

cerita teladan untuk menghadapi kebosanan idup


     Seorang pria mendatangi Sang Guru, “Guru, saya sudah bosan hidup. Sudah  jenuh betul. Rumah tangga
saya berantakan. Usaha saya kacau. Apapun yang  saya lakukan selalu berantakan. Saya ingin mati”.

Sang Guru  tersenyum, “Oh, kamu sakit”.   “Tidak Guru, saya tidak sakit. Saya  sehat. Hanya jenuh dengan kehidupan ini. Itulah sebabnya saya ingin  mati”.  Seolah-olah tidak mendengar pembelaannya. Sang   Master  meneruskan, “Kamu sakit. Dan penyakitmu itu sebutannya, ‘Alergi Hidup’.  Ya, kamu alergi terhadap kehidupan”.

Banyak sekali di antara kita  yang alergi terhadap kehidupan. Kemudian, tanpa disadari kita melakukan  hal-hal yang bertentangan dengan norma-norma kehidupan. Hidup ini  berjalan terus. Sungai kehidupan mengalir terus, tetapi kita  menginginkan status-quo. Kita berhenti di tempat, kita tidak ikut  mengalir. Itu sebabnya kita jatuh sakit. Kita mengundang penyakit.  Resistensi kita, penolakan kita untuk ikut mengalir bersama kehidupan  membuat kita sakit. Yang namanya usaha, pasti ada pasang-surutnya. Dalam  hal berumah-tangga, bentrokan-bentrokan kecil itu memang wajar, lumrah.  Persahabatan pun tidak selalu langgeng, tidak abadi. Apa sih yang  langgeng, dan yang abadi dalam hidup ini ? Kita tidak menyadari tentang  sifat kehidupan. Kita ingin mempertahankan suatu keadaan. Kemudian kita  gagal, kecewa dan menderita…

“Penyakitmu itu bisa disembuhkan, asal  kamu ingin sembuh dan bersedia mengikuti petunjuk-ku”. Demikian Sang  Master menyarankan.
“Tidak Guru, tidak. Saya sudah betul-betul  jenuh”. Tidak, saya tidak ingin hidup.” pria itu menolak tawaran Sang  Guru.
“Jadi kamu tidak ingin sembuh?? “ Kamu betul-betul ingin  mati?”  tanya Sang Guru
“Ya, memang saya sudah bosan hidup”, pria itu  kukuh menjawab.
“Baik, besok sore kamu akan mati. Ambillah botol  obat ini. Setengah botol diminum malam ini, setengah botol lagi besok  sore jam enam, dan jam delapan malam kau akan mati dengan tenang.”  Perintah Sang Guru.  Giliran pria tersebut bingung. Setiap Guru yang ia  datangi selama ini selalu berupaya untuk memberikannya semangat untuk  hidup. Yang satu ini aneh. Ia bahkan menawarkan racun. Tetapi, karena ia  memang sudah betul-betul jenuh, ia menerimanya dengan senang hati.

Pulang  kerumah, ia langsung menghabiskan setengah botol racun yang disebut  “obat” oleh Sang Guru EDAN itu. Dan, ia merasakan ketenangan sebagaimana  tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Begitu rileks, begitu santai !!!.Tinggal  1 malam, 1 hari, dan ia akan mati. Ia akan terbebaskan dari segala  macam masalah. Malam itu, ia memutuskan untuk makan malam bersama  keluarganya di restoran Jepang. Sesuatu yang sudah tidak pernah ia  lakukan selama beberapa tahun terakhir. Pikir-pikir ini malam terakhir,  ia ingin meninggalkan kenangan manis. Sambil makan, ia bersenda gurau.  Suasananya pun menjadi santai banget !
Sebelum tidur, ia mencium  bibir istrinya dan membisiki di kupingnya, “Sayang, aku mencintaimu.  “Karena malam itu adalah malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan  manis !!”

Esoknya bangun tidur, ia membuka jendela kamar dan melihat  ke luar. Tiupan angin pagi menyegarkan tubuhnya. Dan ia tergoda untuk  melakukan jalan pagi. Pulang kerumah setengah jam kemudian, ia menemukan  istrinya masih tertidur. Tanpa membangunkannya, ia masuk dapur dan  membuat 2 cangkir kopi. Satu untuk dirinya, satu lagi untuk istrinya.  Karena pagi itu adalah pagi terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan  manis !!!

Di kantor, ia menyapa setiap orang, bersalaman dengan  setiap orang. Stafnya pun bingung, “Hari ini, Boss kita kok aneh ya ?”  Dan sikap mereka pun langsung berubah. Mereka pun menjadi lembut. Karena  siang itu adalah siang terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis  !!
Tiba-tiba, segala sesuatu di sekitarnya berubah. Ia menjadi ramah  dan lebih toleran, bahkan apresiatif terhadap pendapat-pendapat yang  berbeda. Tiba-tiba hidup menjadi indah. Ia mulai menikmatinya.

Pulang  kerumah jam 5 sore, ia menemukan istri tercinta menungguinya di beranda  depan. Kali ini justru sang istri yang memberikan ciuman kepadanya,  “Sayang, sekali lagi aku minta maaf, kalau selama ini aku selalu  merepotkan kamu.”  Anak-anak pun tidak ingin ketinggalan, “Pi, maafkan  kami semua. Selama ini, Papi selalu stres karena perilaku kami.”    Tiba-tiba, sungai kehidupannya mengalir kembali. Tiba-tiba, hidup  menjadi sangat indah. Ia mengurungkan niatnya untuk bunuh diri. Tetapi  bagaimana dengan setengah botol yang sudah ia minum, sore sebelumnya ?

Ia  mendatangi Sang Guru lagi. Melihat wajah pria itu, rupanya Sang Guru  langsung mengetahui apa yang telah terjadi, “Buang saja botol itu.  Isinya air biasa. Kau sudah sembuh?? Apa bila kau hidup dalam  ke-kini-an, apabila kau hidup dengan kesadaran bahwa maut dapat  menjemputmu kapan saja, maka kau akan menikmati setiap detik kehidupan  ini !!!

      Leburkan egomu, leburkan keangkuhanmu, leburkan  kesombonganmu. Jadilah lembut, selembut air, dan mengalirlah bersama  sungai kehidupan. Kau tidak akan pernah jenuh, tidak akan pernah bosan.  Kau akan merasa hidup. Itulah rahasia kehidupan. Itulah kunci  kebahagiaan. Itulah jalan menuju ketenangan”..

Pria itu mengucapkan  terima kasih dan menyalami Sang Guru, lalu pulang ke rumah, untuk  mengulangi pengalaman malam sebelumnya. Konon, ia masih mengalir terus.  Ia tidak pernah lupa hidup dalam ke-kini-an. Itulah sebabnya, ia selalu  bahagia, selalu tenang, selalu HIDUP !!!

Hidup bukanlah merupakan  suatu beban yang harus dipikul tapi merupakan suatu anugerah untuk  dinikmati. “Anda tidak akan pernah menang jika Anda tidak pernah  memulai.”

0 komentar:

Posting Komentar